Masyarakat Indonesia yang ingin
melanjutkan pendidikan di Jepang tidak perlu khawatir masalah biaya karena
pendidikan di negara itu tidak semahal dibayangkan, kata petugas Japan Educational Information Center
(JEIC) Representative Office Jakarta,
Verawati.
“Banyak sekali beasiswa dari
pemerintah Jepang, maupun pihak lain untuk belajar di Jepang,” katanya di
Jakarta, Rabu (30/1).
Verawati menambahkan bahwa jika
dibandingkan dengan negara lain seperti Australia bahkan Singapura, melanjutkan
studi di Jepang relatif lebih murah.
Untuk biaya kuliah S1 di Jepang
termahal harus mengeluarkan biaya sebesar
Rp54 juta untuk universitas negeri per
tahun, dan Rp150 juta untuk universitas swasta per tahun, ini berarti empat
kali lebih murah dibandingkan dengan kuliah di Amerika Serikat.
Sedangkan untuk calon mahasiswa
Indonesia yang ingin belajar di Jepang sedangkan sama sekali tidak memiliki
uang, pemerintah Jepang menawarkan beasiswa penuh bahkan diberikan uang saku.
“Kalau beasiswa yang tinggal bawa
koper dan badan tanpa modal, bahkan pembelian formulir juga tanpa biaya itu ada
beasiswa monbukagakusho, yang
direkomendasikan Kedutaan Besar Jepang,” lanjut Verawati.
Untuk monbukagakusho sendiri, penerima
beasiswa akan dibebaskan biaya kuliah dan akan diberikan uang saku sebesar
117.000 Yen atau sekitar Rp17 juta per bulan, tiket pulang-pergi pesawat kelas
ekonomi Indonesia-Jepang, dan tanpa ikatan dinas. Namun tentunya beasiswa ini harus
melalui seleksi yang ketat.
Untuk masyarakat yang kurang mampu
dalam segi keuangan dan juga tidak lolos dalam seleksi monbukagakusho tidak
usah takut belajar di Jepang. Karena setiap universitas di Jepang akan
memberikan potongan biaya kuliah hingga 100 persen untuk mahasiswanya dengan
ketentuan yang berlaku.
Dia juga menambahkan bahwa di Jepang
pemotongan biaya kuliah berbeda dengan beasiswa. Setiap mahasiswa yang sudah
dapat pemotongan biaya kuliah masih memiliki peluang untuk mendapatkan
beasiswa.
Verawati juga menjelaskan bahwa tidak
ada agen pendidikan yang memberikan janji-janji manis untuk belajar di Jepang.
Hal ini karena pihak Jepang yang sangat menghargai janji sehingga tidak ada
yang berani memberikan janji.
Dengan demikian setiap mahasiswa harus
mencari sendiri informasi dengan cara datang ke Kedutaan Besar Jepang maupun ke
Japan Student Services Organization
(JASSO) yang memiliki perwakilan di Jakarta, atau dengan
menghadiri
pameran pendidikan Jepang yang rutin setiap tahunnya di Jakarta dan Surabaya.
Antara.com
|Rabu, 30 Januari 2013 |
No comments:
Post a Comment