Kepala
SMA Negeri 1 Jambi Dodi Pariadi mengatakan pihaknya telah memutuskan sejumlah
nota kesepahaman (MoU) dengan negara lain terkait kesempatan belajar di luar
negeri pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang membubarkan rintisan sekolah
bertaraf internasional (RSBI).
“Sejak
keputusan pembubaran RSBI oleh MK, SMA Negeri 1 Kota Jambi yang berstatus RSBI
memutuskan segala bentuk kerja sama dengan luar negeri,” katanya di Jambi,
kemarin.
Menurut
dia, selama ini, para siswa yang berprestasi di sekolah itu
biasanya
mendapat kesempatan untuk menimba ilmu ke beberapa sekolah di Australia. Namun,
kini pihaknya tidak lagi menindaklanjuti kerja sama tersebut.
Dodi
mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengubah semua kurikulum sekolah untuk
menjadikan sekolah itu kembali menjadi sekolah reguler.
Kurikulum
internasional yang sebelumnya digunakan SMA tersebut saat
menjadi
sekolah RSBI, kata dia, akan dihapuskan.
“Kalau
selama ini kita adopsi kurikulum dari negara maju, sekarang sudah tidak lagi,”
ungkapnya.
Wakil
Kepala SMP Negeri 7 Kota Jambi Wayan Mada mengatakan, selama ini, pihaknya
menggunakan bahasa Inggris untuk uji kelulusan siswa. Namun, ke depan cara itu
akan dihapus.
Selain
itu, pihak SMP Negeri 7 juga akan menghapuskan tes yang merupakan syarat masuk
untuk menjadi siswa sekolah tersebut.
“Biasanya
kami menggunakan tes untuk masuk, sekarang akan disamakan
seperti sekolah reguler,
hanya menggunakan hasil UN,” katanya.
Antara.com
| Minggu, 3 Februari 2013 |
No comments:
Post a Comment