Sunday 8 April 2012

Penghapusan SNMPTN Tulis Tunggu Evaluasi UN

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan rencana penghapusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri jalur tulis pada tahun depan menunggu evaluasi pelaksanaan ujian nasional.
"Kami mau lihat dulu, tahun ini tes terakhir untuk pelaksanaan UN yang kredibel. Pemerintah melalui badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) serius melakukan itu," katanya usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Diponegoro Semarang.
Menurut dia, pelaksanaan UN tahun ini memang dirancang secara serius untuk kredibilitas penyelenggaraannya dan menekan kemungkinan terjadinya kebocoran dan kecurangan, seperti pencetakan naskah UN yang langsung ditangani pusat.
Kalau tahun-tahun lalu, kata dia, pencetakan naskah UN ditangani provinsi dan disinyalir menyebabkan banyak terjadi kebocoran karena ada banyak kepentingan, misalnya menyangkut kredibilitas kepala dinas terkait yang dipertaruhkan.
"Katanya, kredibilitas kepala dinas tergantung dari berapa persen anaknya yang lulus dan berapa nilai UN yang diperoleh. Karena itu, pada tahun ini pencetakan (naskah UN, red.) dipusatkan untuk menekan tingkat kebocoran," katanya.
Mantan Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat itu mengatakan, pencetakan naskah UN ditangani pusat dan saat ini telah ditetapkan hanya ada empat percetakan yang berwenang menangani pengadaan naskah soal UN.
Kalau upaya menciptakan penyelenggaraan UN yang kredibel pada tahun ini berjalan baik, tingkat kebocoran bisa ditekan, lanjut dia, maka hasil UN tersebut benar-benar bisa menjadi dasar untuk masuk ke perguruan tinggi.
"Kami akan mengevaluasi, kalau memang berjalan baik maka hasil UN ini bisa menjadi dasar betul untuk masuk ke PT, kalau sekarang kan baru sebatas berapa persen saja (UN dijadikan pertimbangan oleh PT, red.)," katanya.
Bahkan, kata dia, ke depannya pihaknya berencana tidak perlu lagi ada ujian untuk masuk PT, namun hanya mendasarkan pada nilai rapor dengan mengunggah nilai siswa sejak kelas I SMA ke sistem yang tidak bisa diubah-ubah lagi.
"Kalau sekarang rapor siswa setelah kelas III yang dikumpulkan untuk ikut SNMPTN undangan, itu juga disinyalir nilainya bisa diubah-ubah. Namun, jika sudah dilakukan "upload" sejak kelas I sudah tidak bisa diubah lagi," kata Musliar.
Sementara itu, Rektor Undip Prof Sudharto P. Hadi menilai SNMPTN undangan yang merupakan bentuk pengakuan PT terhadap hasil belajar siswa berdasarkan nilai rapor adalah kepercayaan yang harus dibalas sekolah dengan kejujuran.
"Persoalannya, ada hasil belajar siswa yang sengaja 'dimanipulasi' agar bisa masuk SNMPTN undangan, kemudian proses UN yang cenderung berorientasi target kelulusan 100 persen. Target kuantitatif yang menyulitkan kami (PT, red.) yang menerima," katanya.
(Antara  | Rabu, 14-03-2012 | 16:29:15)

No comments:

Post a Comment