Wakil Presiden Boediono mengingatkan
nasib kurikulum 2013 jangan layu sebelum berkembang yang idenya telah disiapkan
dengan matang tapi sia-sia tidak mencapai sasaran yang diharapkan kepada anak
didik.
Hadir dalam acara itu Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Musliar Kasim, serta 760 instruktur yang terdiri dari guru, kepala
sekolah, serta dosen dari seluiruh daerah Indonesia.
Dikatakan Wapres, kurikulum 2013 merupakan hasil kompromi
dari berbagai pihak setelah sebelumnya melalui perdebatan panjang, tidak hanya
di pemerintahan tapi juga masyarakat.
Ia menilai debat dan masukan soal kurikulum 2013 dinilai
masih wajar sebagai upaya untuk mendapatkan hasil terbaik bagi upaya memberikan
kurikulum bagi anak didik.
"Dalam debat ada berbagai mazhab yang memberi masukan
tapi semua berupaya memberikan yang terbaik dan akhirnya bisa mencapai suatu
kesepakatan," katanya.
Wapres tidak menginginkan debat yang berkepanjangan justru
akan menjadikan anak didik menjadi korban.
"Penyusunan kurikulum juga tidak tergesa-gesa karena
nanti hasilnya tidak bagus yang pada akhirnya malah merugikan guru dan anak
didik," kata Boediono.
Wapres juga mengingatkan kepada para instruktur kurikulum
2013 agar jangan sampai salah menyampaikan materi kurikulum kepada guru yang
akan dilatih.
"Dalam ilmu komunikasi biasanya ketika penyampaian
informasi sudah melalui beberapa pihak, maka pihak terakhir akan salah
memperoleh informasi. Saya harap hal itu tidak terjadi," kata Wapres.
Musliar Kasim mengatakan seluruh instruktur yang ikut dalam
pelatihan tersebut sebelumnya mengikuti pratest untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan menjadi instruktur kurikulum 2013.
"Mereka telah terdidik dan sudah mendapatkan
materi-materi kurikulum 2013. Diharapkan mereka nantinya menularkan kepada guru
di daerah masing-masing," katanya.
Wamendikbud mengatakan kurikulum 2013 akan
dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014 yang dimulai serentak 15 Juli 2013.
No comments:
Post a Comment