Sunday 18 March 2012

IPB Rancang "Geng Pencil" untuk Cinta Menulis

     LIMA mahasiswa Institut Pertanian Bogor merancang program "Geng Pencil" atau geng penulis cilik sebagai wahana untuk cinta kegiatan menulis dan membaca.
    "Tak seperti geng-geng pada umumnya. Geng di Desa Dramaga Kabupaten Bogor ini merupakan sekumpulan anak seusia sekolah dasar daerah sekitar yang ingin belajar menulis," kata ketua tim penggagas "Geng Pencil" Ludyah Annisah di Bogor, Jawa Barat.
     Bersama empat rekannya, yakni Muhjah Fauziyah, Qiyamuddin Robbani , Rudi Hartomo, Septian Maulana, di bawah supervisi dosen pembimbing Dr Ir Dwi Hastuti, M.Sc dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB, mereka mencoba menginisiasi keberadaan perpustakaan Desa Dramaga sebagai media cinta membaca dan menulis melalui metode "SMART (Social, Morally, Active, Responsible and Think) Learning".
     Ia menjelaskan, metode itu merupakan edu-alternatif dalam pengembangan motorik anak, untuk anak usia sekolah dasar yang bertujuan untuk merangsang kerja otak anak dalam membangun dan mengembangkan potensi dan kreativitas anak khususnya dalam mengembangkan daya imajinasi.
    Metode tersebut, kata dia, juga mengarahkan anak untuk melakukan pengembangan diri dengan melalui tiga cara konsep pembelajaran, yaitu visual, audio, dan kinestetik.
    Ketiganya, kata Ludyah, memiliki keterkaitan dan pengaruh dalam pelaksanaan aplikasi metode "SMART Learning".
    "Tentunya penyampaian konsep sudah didesain sesuai dengan kebutuhan anak yang sebagian besar melalui permainan edukatif," katanya.
     Dijelaskannya bahwa beberapa permainan yang diberikan berupa "wall of story", "story card", "play your character", dan masih banyak lagi.
     "Kami berharap 'Geng Pencil' mampu dijadikan sarana komunikasi aktif bagi adik-adik serta mampu menghasilkan penulis cilik yang nantinya muncul karya berupa tulisan mungil beberapa dari mereka," katanya.
     Sementara itu, Dwi Hastuti menjelaskan bahwa "Geng Pencil" sengaja dibentuk oleh lima mahasiswa IPB yang dibimbingnya itu melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah lolos pendanaan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2011.
     Kegiatan itu, kata di, berjalan setiap Kamis dan Sabtu di aula kantor kepala Desa Darmaga.
     "Sengaja di aula kantor kepala desa karena belum memungkinkan untuk memiliki perpustakaan khusus layaknya perpustakaan sekolah," katanya.
     Ia menambahkan, dasar dari program tersebut adalah berangkat dari adanya perpustakaan desa yang kurang optimal, baik dari segi sarana yang masih kurang mendukung serta keberadaan perpustakaan belum berfungsi secara optimal.
     "Karena itulah kemudian mahasiswa IPB bertekad untuk merancang program, dan lahir dalam bentuk 'Geng Pencil' itu," katanya. 
(Antaranews.com) 05-03-2012  |  11:35:04

No comments:

Post a Comment