Saturday 24 March 2012

Mahasiswa IPB Gagas Metode Belajar Anak Jalanan

Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor menggagas metode belajar bagi anak jalanan yang diberi nama Rolling Learning Center (RLC).
"RLC itu sangat sesuai untuk anak jalanan dengan melihat latar belakang mereka yang sangat dekat dengan aktivitas di luar," kata Ketua Tim RLC Amalia Firdausi, melalui Humas IPB di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Mahasiswa yang menjadi penggagas sekaligus pengajar RLC itu adalah Amalia Firdausi,  Derry Ferdani Rustanzi, Sekar Ayu Wulandari, Dadi Irawan, dan Larasati Dena Mardhika, di bawah supervisi dosen pembimbing Neti Hernawati, SP, M.Si dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA).
Ia menjelaskan bahwa RLC adalah sebuah kegiatan belajar unik, langsung dari alam, nomaden, dan menyenangkan.
 Menurut dia, metode baru dalam belajar yang disiapkan tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor, yang didanai Ditjen Dikti Kemdikbud memberikan nuansa baru untuk dunia pendidikan.       
"Asyik dan menyenangkan, setelah beberapa kali mengikuti kegiatan Rolling Learning Center (RLC) bersama anak jalanan di sekitar Kampus IPB Darmaga," katanya.
Menurut dia, metode belajar itu menyeimbangkan kemampuan belajar berdasarkan tiga aspek, yakni audio, visual dan kinestetik.
Ia menjelaskan bahwa mata pelajaran yang diberikan kepada anak-anak jalanan adalah Fismen (Fisika Menarik), Kingkong (Kimia Nongkrong), Kadal (Kreativitas dari Anak Lincah), Elang (Entrepreneurship Gemilang), ABBI (Asyiknya Belajar Bahasa Inggris), dan lainnya.
Selain itu, mereka juga mengajarkan moral dan etika setiap pertemuannya.
Mengenai metode pengajaran yang dilakukan, katanya, yaitu mengaplikasikan "concret learning" di setiap mata pelajaran.
Ia memberi contoh, pada kegiatan RLC akhir Februari 2012, tim mengajari peserta belajar tentang kewirausahaan dan ekonomi secara langsung, yakni berlokasi di Pasar Anyar Bogor.
"Mereka belajar banyak hal mulai jual-beli, membeli kebutuhan sesuai apa yang ditugaskan, berkreasi, sampai menjual kembali kreasi mereka," kata Amalia.
"Kami berharap adik-adik bisa lebih gigih berusaha tanpa harus meminta-minta, karena mereka punya potensi," kata Sekar Ayu Wulandari menambahkan.
Tim mahasiswa IPB itu menyatakan bahwa mereka optimistis program itu akan berlanjut nantinya.
Mahasiswa itu mengaku sangat nyaman melaluinya bersama anak jalanan, terlebih metode baru yang mereka gagas justru memberikan signal positif bagi peserta.
Mereka berharap ke depan konsep ini mampu mulai diterapkan oleh pemerintah dan berharap RLC sebagai alternatif belajar nonformal bagi anak jalanan di kota-kota lainnya.
(Antara, | Kamis, 08-03-2012 | 12:41:24)

No comments:

Post a Comment